KLASIFIKASI 8
Corrosive (Bahan
yang mengkorosi/mengikis)
Bahan korosif adalah cairan atau padat
yang menyebabkan kehancuran ketebalan penuh kulit manusia di lokasi kontak
dalam jangka waktu tertentu. Suatu cairan yang memiliki laju korosi yang parah
pada baja atau aluminium berdasarkan kriteria di 49CFR 173,137 (c) (2) juga
merupakan bahan korosif.
Korosi adalah kerusakan bertahap pada
barang, biasanya logam, melalui reaksi kimia dengan lingkungannya. Dalam
penggunaan yang paling umum dari kata tersebut, ini berarti oksidasi
elektrokimia dari logam dalam reaksi dengan oksidan seperti oksigen. Berkarat,
pembentukan oksida besi, adalah contoh terkenal dari elektrokimia korosi. Jenis
kerusakan biasanya menghasilkan oksida (s) atau garam (s) dari logam asli.
Korosi dapat juga terjadi pada bahan selain logam, seperti keramik atau
polimer, meskipun dalam konteks ini, istilah degradasi lebih umum.
Paduan struktural Banyak menimbulkan
korosi hanya dari paparan uap air di udara, tetapi proses dapat sangat
dipengaruhi oleh paparan zat tertentu. Korosi dapat terkonsentrasi secara lokal
untuk membentuk lubang atau retak, atau bisa memperpanjang di wilayah yang luas
yang kurang lebih seragam korosi permukaan. Karena korosi adalah proses difusi
yang terkendali, terjadi pada permukaan terbuka. Akibatnya, metode untuk
mengurangi aktivitas permukaan terbuka, seperti pasivasi dan kromat-konversi,
dapat meningkatkan ketahanan korosi material tersebut. Namun, beberapa
mekanisme korosi kurang terlihat dan kurang diprediksi.
Zat korosif adalah zat yang dapat larut
jaringan organik atau sangat menimbulkan korosi pada logam tertentu:
1. Asam: asam sulfat, asam klorida
2. Alkali: hidroksida kalium, natrium
hidroksida
Contoh : Asam Sebagai Asam Asetat Es,
klorida, Asam Sulfat Dan Nitrat, Caustic Soda Dan Potash caustic.
Korosi merupakan proses alamiah yang
paling tua dan terus berkembang dan tidak bisa di remehkan. Korosi adalah
peristiwa turunya kemampuan material “Deterioration”, menerima beban, umumnya
logam karena bereaksi dengan lingkungan. Ini disebut reaksi Elektrokimia.
Komponen yang terlibat dalam terjadinya
korosi :
1. Anoda : Reaksi oksidasi, daerah yang
akan terkorosi
2. Katoda :Reaksi Reduksi, daerah
mengkonsumsi elektron
3. Metallic Pathway ( Hubungan ) Tempat
arus mengalir dari anoda kekatoda
4. Electrolyte ( Larutan ) Larutan yang
korosif yang dapat mengalirkan arus
Reaksi yang terjadi adalah :
Elecrtochemical Reaction
Pada anoda : 4Fe ----------- 4Fe2 + 8e (
Oksidasi )
Pada katoda : 4H2O +2O2 +8e --- 8OH- (
reduksi )
4Fe2+ + 8OH- ----- 4Fe (OH)2
4Fe(OH)2 + O2
2Fe2O3.2H2O ( Karat )
DAMPAK KOROSI
Kerugian akibat korosi sangatlh besar di
beberapa negara maju kerusakan akibat korosi sudah menjadi perhatian khusus,
contohnya di Amerika Serikat . Di Aemerika Serikat kerugian dari korosi
mencapai 3 – 5 % dari GDP (gross domestic product). Tahun 1980an, 70 miliar
dollar, Tahun 2000an jadi 170 miliar dollar.
Selain kerugian moril dan materil,
korosi juga menyebabkan kerugian akibat kecelakaan kerja yang bisa merenggut
korban jiwa. Misalnya:
1. Meledak Tank industri kimia Gersik
2. Melayang disk rotor Turbin Uap di
kediri
3. Lepasnya Lapisan Tembaga kapal HMS
4. Patah kemudi kapal Dolphin
5. Patah 2 roda pesawat Sea Hawk Harrier
Hal ini menjadi acuan mengapa
penanganan korosi menjadi hal yang sangat penting dilakukan.
MEKANISME
KOROSI
Mekanisme korosi tidak terlepas dari
reaksi elektrokimia. Reaksi elektrokimiamelibatkan perpindahan
elektron-elektron. Perpindahan elektron merupakan hasil reaksiredoks (reduksi-oksidasi).
Mekanisme korosi melalui reaksi elektrokimia melibatkan reaksianodik di daerah
anodik. Reaksi anodik (oksidasi) diindikasikan melalui peningkatan valensiatau
produk elektron-elektron. Reaksi anodik yang terjadi pada proses korosi logam yaitu
:
a. Reduksi ion
logam :
Fe3+ + e --> Fe2+
b. Pengendapan logam :
3Na+ + 3 e --> 3 Na
c. Reduksi ion hydrogen :
O2 + 4H++ 4 e --> 2H2O O2 + 2H2O + 4e
--> 4OH-
d. Reaksi katodik dimana oksigen dari
udara akan larut dalam larutan terbuka. Reaksi korositersebut sebagai berikut
: NaCl.H2O2 Fe + O2 -------------------> Fe2O3
KLASIFIKASI
KOROSI
- Korosi Atmosferik
Tanpa disadari, setiap hari kita
berurusan dengan korosi atmosferik, misalnya karat pada pagar, mobil, atau
peralatan rumah tangga lainnya. Korosi atmosferik merupakan hasilinteraksi
logam dengan atmosfer ambient di sekitarnya, yang terjadi akibat kelembaban
danoksigen di udara, dan diperparah dengan adanya polutan seperti gas-gas atau
garam-garamyang terkandung di udara.Atmosfer yang berpengaruh pada korosi
atmosferik dapat dikategorikan menjadi :
a. Rural :
Daerah rural paling tidak korosif karena hanya mengandung sedikit polutan,dan
lebih banyak dipengaruhi oleh embun, oksigen dan CO2.
b. Urban : Bahan
korosif pada daerah urban adalah SOx dan NOx yang berasal dari emisi kendaraan
bermotor dan sedikit aktivitas industri.
PENANGGULANGAN
KOROSI
Korosi merupakan efek yang paling
merusak pada logam, oleh karena itu untuk melindungi logam digunakan
banyak cara, yang semuanya ditujukan agar logam tidak cepatrusak karena korosi.
Kerusakan karena korosi bisa mencapai 1000 kali lipat lebih cepat padalogam
dibandingkan karena pengaruh yang lain. Karena itu timbul berbagai penelitian
untuk melindungi logam ini dari pengaruh korosi, dari cara cara yang
sederhana seperti hanyadengan melapis permukaan logam dengan mengecat sampai
cara cara yang paling moderndengan membuat logam paduan yang tahan terhadap
korosi. Cara cara penanggulangan korosi antara lain:
1. Melapis
permukaan logam dengan cat.
2. Melapis
permukaan logam dengan proses pelapisan.
3. Membuat
lapisan yang tahan terhadap korosi.
4. Membuat
sistem perlindungan dengan anoda korban.
5.
Membuat logam paduan yang tahan terhadap korosi.
Dari metoda-metoda pelapisan tersebut,
masing masing mempunyai keunggulan dankekurangan. Melapis logam dengan cat
merupakan cara yang paling mudah dan murah, tetapi paling cepat rusak daya
tahannya. Sedangkan membuat logam paduan adalah cara yang paling rumit dan
mahal, tetapi daya tahannya paling bagus. Logam paduan juga ditujukan untuk hal
hal lain seperti membuat logam yang kuat tapi ringan, atau logam yang keras
tapigetas seperti baja dan sebagainya.
Peristiwa korosi pada logam merupakan
fenomena yang tidak dapat dihindari, namun dapat dihambat maupun dikendalikan
untuk mengurangi kerugian dan mencegah dampak negatif yang diakibatkannya.
Menyimpan bahan-bahan korosif sebaik mungkin sehingga terjadinya penguapan
serta pelepasan ke lingkungan dapat dihindari.
A. KESIMPULAN
Korosi adalah suatu gejala kimia yang
menyerang logam dan mengakibatkankerusakan pada logam tersebut. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi korosi, yaitu :
4.Kelembaban udara
5.Elektrolit
6.Zat terlarut pembentuk asam (CO2SO2)
7.Adanya O2
8.Lapisan pada permukaan logam
9.Letak logam dalam deret potensial
reduksi.
Korosi dapat dicegah dengan cara :
1. Melapis
permukaan logam dengan cat.
2. Melapis
permukaan logam dengan proses pelapisan.
3. Membuat
lapisan yang tahan terhadap korosi seperti.
4. Membuat sistem
perlindungan dengan anoda korban.
5. Membuat logam
paduan yang tahan terhadap korosi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar